Mari membahas tentang hal-hal yang berkaitan tentang kemerdekaan. Kemerdekaan kita dicapai dengan bukan hanya oleh satu orang, karena itu pasti setiap orang yang menginginkan kemerdekaan pasti memiliki cara dan jalannya sendiri-sendiri demi tujuan yang satu, Indonesia Merdeka. Maka dari itu kita mulai dengan bahasan ideologi-ideologi organisasi pergerakan nasional Indonesia.
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasanya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.
Pan Islamisme (اتحاد الاسلام) awalnya adalah paham politik yang lahir pada saat Perang Dunia II (April 1936) mengingkuti paham yang tertulis dalam al-a'mal al-Kamilah dari Jamal-al-Din Afghani Kemudian berkembang menjadi gerakan memperjuangkan untuk mempersatukan umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut kekhalifahan. Pan Arabisme adalah ideologi yang sering bersaing dengan Pan Islamisme, Bila dalam Pan Arabisme bertujuan dengan kemerdekaan bangsa Arab tanpa memedulikan agama akan tetapi berdasarkan pada budaya etnis, sedangkan dalam Pan Islamisme tujuan kemerdekaan bangsa Arab dianggap sebagai budaya Arab sebagai umat Islam tanpa memandang etnis.
3. Sosialisme
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di Perancis.
4. Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Sekarang kita bahas organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia.
I. Serikat Islam
Tahun Berdiri : 1912
Tokoh Pelopor/Pendiri : H.O.S Cokroamonoto, HJ Samahudi
Tokoh Pelopor/Pendiri : H.O.S Cokroamonoto, HJ Samahudi
Bentuk Organisasi : Ekonomi dan Politik
Tujuan Organisasi : a. Mengembangkan jiwa dagang.
b. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dal;am bidang usaha.
c. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang
mempercepat naiknya derajat rakyat.
d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai
agama islam.
e. Hidup menurut perintah agama.
Strategi Organisasi : - SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyaakat Jawa dan
Madura saja.
- Mengadakan kongres antar bangsa.
- Keluar dari Volksraad (Dewan Rakyat).
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif
II. Indische Partij
Tahun Berdiri : 1912
Tokoh Pelopor/Pendiri : E.F.E Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Suwardi
Suryaningrat.
Bentuk Organisasi : Politik
Tujuan Organisasi : - Untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang
merdeka.
- Mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan
pemerintah kolonial Belanda.
Strategi Organisasi : 1. Melakukan propaganda secara lisan maupun tulisan
2. Menyebarkan Brosur yang berjudul Als Ik een
Nederlander was ( andaikan aku seorang Belanda) saat
Upacara 100 tahun peringatan kemerdekaan Belanda.
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif
III. Perhimpunan Indonesia (PI)
Tahun Berdiri : 1922
Tokoh Pelopor/Pendiri : Drs. Moh Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid
Djojodiningrat, Nasir Datuk Pamuntjak.
Bentuk Organisasi : Politik
Tujuan Organisasi : - Mensejahterakan anggotanya yang ada di negeri Belanda
- Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Strategi Organisasi : a. Menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra yang
Berganti
b. Menggalakkan secara terencana propaganda tentang
Perhimpunan Indonesia keluar negeri Belada.
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif
IV. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tahun Berdiri : 1927
Tokoh Pelopor/Pendiri : Ir. Soekarno, Dr. ciptomangunkusumo, Ir. Anwar, Sartono
Sartono SH, Budiarto SH, Dr. Samsi.
Bentuk Organisasi : Politik
Tujuan Organisasi : Menggalang kesatuan aksi melawan Imperealisme atau
Penjajah.
Strategi Organisasi : - Membentuk Badan Koordinasi (PPPKI
- Ir. Soekarno mengajukan pidato pembelaan “Indonesia
menggugat”.
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif
V. Partindo (partai Indonesia)
Tahun Berdiri : 1931
Tokoh Pelopor/Pendiri : Ir. Soekarno, Sartono SH
Bentuk Organisasi : Politik
Tujuan Organisasi : Indonesia Merdeka
Strategi Organisasi : a. Perluasan hak-hak politik dan penteguhan keinginan
menuju suatu pemerintah rakyat berdasarkan demokrasi.
b. Perbaikan perhubungan-perhubungan dalam masyarakat.
c. Perbaikan keadaan ekonomi rakyat Indonesia.
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif
VI. Parindra (partai Indonesia Raya)
Tahun Berdiri : 1935
Tokoh Pelopor/Pendiri : Dr. Sutomo, Husni Thamrin
Bentuk Organisasi : Pendidikan dan Ekonomi
Tujuan Organisasi : - Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia
Merdeka).
- Mencapai Indonesia Raya
Strategi Organisasi : a. Bekerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda
b. Mendirikan Rukun Tani.
c. Menyusun serikat pekerja perkapalan dengan mendirikan
Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin).
d. Menyusun perekonomian dengan menganjurkan
Swadeshi (menolong diri sendiri).
e. Mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan
surat kabar dan majalah.
f. mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya.
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Kooperatif
VII. PKI (partai Komunis Indonesia)
Tahun Berdiri : 1920
Tokoh Pelopor/Pendiri : Semaun, Darsono, Snevliet
Bentuk Organisasi : Politik
Tujuan Organisasi : Untuk menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh
dan Raya Indonesia.
Strategi Organisasi : Pemberontakan G30S/PKI
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperataif